BSIP JATIM DUKUNG DEKRANASDA KAB. PROBOLINGGO DALAM RANGKA PENGENDALIAN INFLASI PANGAN
Probolinggo, 23 Agustus 2024 - Kegiatan cooking class dalam rangka pengendalian inflasi pangan dilaksanakan di Alun-alun Paseban Kraksaan Kabupaten Probolinggo. kegiatan ini dihadiri oleh Pj. Bupati Probolinggo H. Ugas Irwanto S.Sos, M.Si beserta Pj, Ketua TP. PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Rita Eriks Ugas Irwanto, perwakilan Bank Indonesia Malang Neni Rahmadani, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian Kab. Probolinggo Taufik Alami, S.Sos. M.Si, sekdis Pertanian, seketaris Badan Ketahanan Pangan, Kabid Perekonomian, Ketua DW. Persatuan Kab. Probolinggo, Ketua TP.PKK Kecamatan sebanyak 24 orang, anggota PKK Kab. Probolinggo , anggota DW Persatuan dan anggota UMKM Olahan Pangan Kab. Probolinggo dengan jumlah peserta cooking class sejumlah 60 orang.
Dekranasda merupakan Dewan Kerajian Nasional Daerah yang bekerja sama dengan Bank Indonesia Malang, mengadakan kegiatan Cooking class Olahan Sehat makanan non beras. Dalam sambutan Pj, Ketua TP. PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Rita Eriks Ugas Irwanto menyatakan "kita harus merubah mindset bahwa makan itu tidak harus dengan nasi, serta merubah mindset itu berproses tidak bisa langsung instan sehingga jangan sampai lelah untuk memberikan motivasi kepada masyarakat sekitar bahwasanya sumber karbohidrat tidak berasal dari beras saja tapi bisa dari pangan lokal disekitar kita".
Diversifikasi pangan sumber karbohidrat non beras, tujuannya tak lain adalah untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras, menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat secara mandiri, serta menjamin kecukupan gizi, sehingga dapat hidup sehat, aktif dan produktif. Tantangan saat ini bagaimana kita melakukan diversifikasi pangan yang berasal dari bahan pangan non beras tetapi tetap mempertahan kan nilai gizi yang seimbang. Cooking class dilaksanakan berkolaborasi dengan Bank Indonesia, GNPIP (Gerakan Nasional pengendalian Inflasi Pangan) merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI) untuk menekan laju inflasi yang diakibatkan oleh kenaikan harga pangan. Hal ini sejalan dengan tugas dan fungsi daerah yaitu stabilisasi pasokan dan harga pangan dimana kenaikan harga pangan dianggap memiliki pengaruh sangat besar terhadap kesejahteraan masyarakat dan laju inflasi. Disamping dapat memotivasi dan menginspirasi UMKM untuk mengenal berbagai makanan olahan dari bahan pangan non beras. Kegiatan Cooking class Olahan Sehat makanan non beras ini bertujuan agar lebih kreatif mengembangkan beragam menu pangan lokal dengan tetap mengedepankan kandungan atau nilai gizi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh sehingga tercipta keluarga sehat, cerdas, dinamis dan produktif.
Delegasi dari BSIP Jawa Timur ibu Lailatul Isnaini, S.TP, M.TP dan Ericha Nurvia Alami, S.TP, M.TP, memaparkan materi “Potensi dan Keunggulan Pangan Lokal". Produk olahan yang dipraktekkan yaitu es krim jagung, mie subtitusi talas dan bomboloni ubi jalar ungu. Dengan adanya potensi pangan lokal , diharapkan : 1). Olahan pangan lokal dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan nilai gizi pangan , 2). Diversifikasi olahan pangan lokal, 3). Peningkatan konsumsi pangan yang beragam, berimbang, bergizi, dan aman, 4). Menciptakan lapangan pekerjaan, 5), serta Meningkatkan pendapatan IRT.